24.11.12

How's (your) life?

Jumat pagi, seperti biasa saya ngantor naik bis TransJakarta. Menjelang halte tujuan, saya berjalan menuju pintu, dan bapak-bapak di depan saya pun demikian. Saya pikir si bapak ini mau turun di halte yang sama, eh ternyata di depan pintu dia berhenti, ngeblokir jalan saya, sampai bisnya bergerak lagi ke halte berikutnya.

Kesal? Tentu. Gara-gara beliau saya harus buang waktu, turun di halte selanjutnya trus naik bis arah berlawanan. Tapi dipikir-pikir, klo saya marah pun ngga akan membuat bisnya mundur ke halte tadi *halah*

Turun dari bis, saya memutuskan untuk ke luar halte sambil memindai keadaan sekitar (baca: cari tukang makanan). Target locked, minta dibungkus, dan 10 menit kemudian saya udah duduk manis di pantry sambil menyeruput kuah soto ayam panas dan pedas. A real luxury, soalnya klo sarapan deket kantor paling pilihannya cuma nasi uduk, bubur, dan lontong sayur.

Jadi benar sekali, hidup ini ya tergantung gimana kita menyikapinya. Klo waktu itu saya marah-marah, selain dosa (hehehe), buang energi, ngga terlihat cantik, tentu bisa menyinggung perasaan si bapak (yang mungkin ngga sengaja menghalangi jalan saya). Saat saya menghadapinya dengan santai, seluruh semesta kayak turut membantu menenangkan saya. Hasilnya, pagi itu saya merasa jauh lebih bahagia dibanding pagi-pagi normal lainnya. Sekarang malah jadi pengen sengaja turun di halte yang salah, biar bisa nyobain menu sarapan lain, hehehe.

0 komentar:

ShareThis

 
template by suckmylolly.com