17.1.13

Petualangan banjir

Jam di PC menunjukkan pukul 11, dan saya menulis cerita ini sambil menyeruput minuman hangat beraroma jahe. Hari ini saya pertama kali (semoga jadi terakhir kali) merasakan perjalanan kantor yang luar biasa lama, lebih dari 4 jam dari rumah. Beginilah akibat hujan deras dan banjir bagi warga Jakarta.

Keluar rumah jam 6:20, sampai halte Ragunan jam 7:35, naik bis (duduk) jam 8:35, diturunkan sepihak di Mampang jam 10:25, jalan kaki sampai lampu merah Kuningan, lalu lanjut naik Kopaja. Sampai di kantor tepat pukul 10:35. Empat jam lebih untuk rute yang biasanya hanya membutuhkan 1.5 jam.

Sepanjang jalan saya tetap aktif di chat room, chat personal, maupun twitter. Banyak yang menyarankan saya pulang saja, tapi saya tetap teguh. Sebenarnya, kalau saya ngga ngantor pun ngga sampai bikin kantor saya bangkrut sih. Ngga ada pula dokumen/gambar penting yang harus dikeluarkan hari ini. Jadi kenapa?

Mungkin karena saya masih dalam kondisi nyaman ya. Saya pakai baju selutut yang tidak mudah terkena cipratan air kotor. Saya pakai sepatu karet yang siap menerjang genangan banjir. Saya pakai tas yang ada tali panjangnya buat diselempangkan dengan nyaman. Saya sudah sarapan dan pipis, jadi tubuh tidak rewel. Perjalanan 2 jam naik bis pun sambil duduk dan nonton film di hp, jadi ngga terasa. Okelah saya sempat berdiri 1 jam mengantri bis, tapi kondisi halte yang sejuk serta ocehan teman-teman di linimasa pun membunuh waktu dengan cepat.

Jadi yang ada bukannya gondok karena perjalanan yang ngga masuk akal, saya malah berjalan ke kantor setengah berloncatan, semangat sekali untuk lekas sampai di meja kerja saya. Rasanya? Hmmm, bikin saya teringat masa kecil, jaman ikut pramuka trus lagi permainan cari jejak yang pake pos-pos gitu. Tau kan gimana rasanya pas nyampe pos terakhir? Kayak mau teriak keras-keras seperti Dora, "Berhasil!" :-)


0 komentar:

ShareThis

 
template by suckmylolly.com