30.8.05

Warna Mata

Awalnya, saya tergelitik ketika membaca salah satu cerita di novel yang sedang saya baca. Di situ, sang tokoh utama (cum detektif) terlibat pembicaraan dengan konsulat di sebuah negara asing, dan si konsulat memuji-muji kecantikan seorang putri dari negeri asal detektif. Saat si konsulat bercerita dengan berapi-api mengenai mata sang putri yang hitam kelam, saya langsung bisa menebak akhir jalan cerita itu, karena jelas-jelas sang putri adalah bangsawan Inggris yang kedua orang tuanya bermata biru. Selesai membaca (yup, endingnya persis sama dengan yang saya bayangkan), saya baru berpikir: mengapa saya langsung tau fakta mengenai warna mata ya? Sebegitu dalamkah pelajaran Biologi SMA (dulu masih SMA, blom SMU :D) melekat di otak saya?

Dari beberapa website yang saya temukan, secara garis besar mereka menyebut-nyebut dua gen penentu warna mata, Bey2 (brown eye 2) dan Gey (green eye). Bey2 terletak di kromosom 19, dan dia punya 2 alela, cokelat dan biru. Alela sendiri adalah bagian dari gen, di mana sepasang alela membentuk sebuah gen. Manusia umumnya mendapatkan alela dari orang tua mereka, misalnya "A" dari ayah dan "a" dari ibu, sehingga si anak memiliki gen "Aa". Untuk Bey2, masing-masing alelanya bisa berwarna cokelat atau biru. Gey terletak di kromosom 15, dan warna alela-alelanya adalah hijau atau biru.

Warna cokelat menunjukkan banyaknya melanin yang dihasilkan. Semakin banyak melaninnya, semakin gelap warna matanya. Melanin pada mata, seperti layaknya melanin pada kulit, berfungsi untuk melindungi manusia dari radiasi sinar matahari. Mata yang berwarna biru berarti jumlah melaninnya sedikit, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan retina maupun penyakit mata lain akibat terlalu banyak terpapar sinar matahari. Fakta yang cukup menarik adalah, banyak bayi yang dilahirkan bermata biru, namun warnanya berubah ketika menjelang dewasa. Ini disebabkan ketika bayi, organ pembentuk melanin masih belum bekerja sempurna, sehingga jumlah melanin pada mata bayi sangat sedikit, thus menyebabkan warna matanya biru. Dari sisi genetis, jika diurut maka cokelat adalah gen dominan, kemudian hijau, lalu biru yang resesif.

Jadi, mengapa sang putri tidak mungkin anak kandung kedua orangtuanya? Orang tua bermata biru, berarti baik si ayah maupun ibu memiliki gen biru-biru pada Bey2 dan biru-biru pada Gey. Karena semua alelanya berwarna biru, maka anak-anak mereka juga mendapatkan alela-alela berwarna biru dari orang tuanya, dan menghasilkan warna mata yang biru pula. Sebaliknya, orang tua bermata cokelat memiliki semua kemungkinan warna untuk mata anak-anaknya. Warna mata cokelat hanya membutuhkan 1 alela berwarna cokelat pada Bey2, dan alela lainnya boleh mengandung warna hijau dan/atau biru. Jika kedua orang tua bermata cokelat, maka anak-anak mereka boleh jadi bermata cokelat, hijau, maupun biru. Penjelasan secara simulasi bisa dilihat di http://www.athro.com/evo/inherit.html

Namun, penentuan warna mata pada seorang anak tidak hanya bergantung kedua gen tersebut. Masih ada gen lain seperti Bey1 pada kromosom 19 yang juga menentukan warna cokelat. Ada pula kemungkinan mutasi genetis dan rekombinasi sel (nope, saya ngga akan menjelaskan lebih lanjut tentang itu :p). Selain itu, para ilmuwan juga belum bisa menemukan penyebab warna mata hazel (hijau kecoklatan), hitam, abu-abu, serta berbagai gradasi warna coklat, biru, dan hijau. Untuk kemudahan pemahaman pembaca, penulis cerita tadi tetap berpegang pada logika umum bahwa orang tua bermata biru pasti menghasilkan anak bermata biru.

One more, pernah melihat foto artis Jane Seymour? Atau klo ngga familiar dengan beliau, tau Mila Kunis? Mereka berdua sama-sama menderita Heterochromia Iridium, yakni kelainan yang menyebabkan berbedanya warna iris pada mata. Jane Seymour memiliki mata yang berwarna hijau (mata kanan) dan cokelat (mata kiri). Mila Kunis sendiri bermata biru dan hijau. Cute, isn't it?

0 komentar:

ShareThis

 
template by suckmylolly.com